Sedikit Cerita Tentang Salah Jurusan (Kuliah)
Untuk kalian
yang menikmati waktu begitu saja untuk beberapa hari ini
Untuk
waktu-waktu yang terasa kosong
Inilah disaat
sebuah tanda tanya besar habis tempo. Kebingungan besar. Diambang-ambang
sesuatu yang tak pernah jelas dalam kalbu. Gue masih gak percaya hampir setahun
yang lalu, gue melapangkan dada berkali-kali mencoba menerima bahwa gue berada
di jurusan kuliah yang jauh dari ekspektasi diri gue sendiri. Sebenernya ini
juga yang bikin gue benci untuk menjadi semakin besar dan dewasa dalam aspek
fisik maupun psikologis, gue jadi semakin keras kepala dan ngeyel. Padahal kalau
gue pikir-pikir lagi, kalau aja gue masih jadi anak-anak pasti gue gak peduli
mau sekolah dimana dan belajar apa. Sekali lagi. Terkadang dewasa itu
menyebalkan.
Untuk kalian
yang saat ini merasa berada dalam ujung tanduk, berasa gak punya pilihan sama
sekali. Jangan bersedih. Bukan. Jangan bersedih lama-lama. Tuhan selalu tau
yang terbaik untuk kita. Beberapa tahun yang lalu juga gue pernah ngerasain
yang namanya skak karena merasa salah ngambil jurusan kuliah. Sewaktu-waktu
hati gue rasanya seperti terbakar karena ingin marah sendiri, sewaktu-waktu
lagi gue ingin banget setiap sore turun hujan deras.
Tapi saat gue
pikir-pikir lagi, gue gak suka untuk mengulur waktu seandainya gue bisa punya
kesempatan untuk ganti jalur, membuang dana yang sudah terpakai, dan juga perasaan-perasaan
yang akan lebih sering menghantui karena gue akan lebih merepotkan lagi. Akhirnya
gue mencoba untuk menjadi diri gue sendiri sambil tetap beradaptasi dengan
amarah di dada dan keinginan agar langit selalu mendung dan hujan.
Dan hasilnya memang
jauh lebih baik. Meskipun kembali lagi pada persoalan waktu. Tapi gue ingin
meyakinkan lo tentang satu hal mengenai salah jurusan ini. Tuhan, benar-benar
tau mengenai apa yang sangat pantas untuk kamu. Saat kamu benar-benar sadar
mengenai satu hal meski hanya sebentar: bahwa sejak kamu dalam kandungan hingga
saat ini adalah tak pernah lepas dari campur tangan Tuhan dalam mengurus (sampai
sedetail mungkin) perkara dalam hidupmu. Maka jangan menarik diri terlalu lama,
mari buat Tuhan sedikit takjub dengan apa yang kamu lakukan. Manusia berhati
besar yang berusaha melakukan sesuatu sebaik mungkin meski bukan didalam pilihannya.
Ingat lagi,
mengenai mereka yang tak punya pilihan kuliah dan orang-orang tersayang yang
selalu loyal untuk mendukungmu. Diluar dari hal lainnya, tak semua orang punya
dua hal indah tersebut. Semua manusia, termasuk kamu harusnya merasa beruntung karena
sudah terlahir dari setetes sperma pemenang.
Dan juga jangan
lupa. Karena bantuan Tuhan janin itu dapat tumbuh.
Jangan bersedih
terlalu lama. Karena hatimu tak akan mati dan dunia ini bukan sebatas
jurusan-jurusan ilmu itu!
Inspiring bgt lau
BalasHapus