Makalah Kebutuhan Nutrisi: Nasogastrik Tube (NGT)
*NB: semester 1
MAKALAH
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
PEMBERIAN MAKAN MELALUI ORAL DAN
NASOGASTRIK TUBE
Disusun
Oleh:
Trieska
Oktaverinda (P17324416005)
Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI Bandung
Program Studi Kebidanan Karawang
2016
KATA PENGANTAR
بسم االله
الرØمن الرØيم
Assalamualaikum,
wr. wb.
Puji syukur kamipanjatkan kepada
Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini, tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam kami curahkan kepada Nabi kita yaitu Muhammad SAW. yang
membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang lebih baik, berlimpah ilmu
pengetahuan.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia, semoga makalah
ini dapat bermanfaat untuk pembaca.
Semoga makalah
yang kami buat ini dapat dipahami dengan mudah dan juga berguna, khususnya pada
kami selaku mahasiswi yang masih dalam proses belajar dan tentunya kepada semua
orang yang membaca. Kami mohon maaf atas segala kesalahan kata-kata yang
mungkin kurang berkenan, dan kembali lagi kami memohon kritik serta saran yang
membangun untuk perbaikan dimasa yang mendatang.
Wassalamualaikum wr.wb.
Karawang, 01 November 2016
Tim
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL.......................................................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR........................................................................................................................................ ii
DAFTAR
ISI
.................................................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang......................................................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah ................................................................................................................... 1
C.
Tujuan
Penulisan .................................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Nutrisi............................................................................................................................................... 2
B. Anatomi Sistem Percernaan........................................................................................................... 4
C. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi......................................................................... 5
D. Masalah Seputar Kebutuhan
Nutrisi............................................................................................ 7
E. Prosedur Pemasangan NGT............................................................................................................ 8
F. Prosedur
Pemberian
Nutrisi.............................................................................................................
BAB III : PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................................................. 13 B. Saran ...................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................... ........ 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Nutrisi merupakan bagian penting
dalam tubuh manusia, karena nutrisi sangat mempengaruhi proses metabolisme
(biokimia) di dalam tubuh manusia, baik berupa anabolisme (membangun) atau
katabolisme (pemecah).
Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
ada sistem yang berperan di dalamnya yaitu sistem pencernaan yang terdiri atas
saluran pencernaan dan organ asesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut
sampai usus halus bagian distal. Sedangkan organ asesoris terdiri dari hati,
kantong empedu dan pankreas.
Masalah nutrisi erat kaitannya
dengan makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis
untuk kebutuhan metabolisme dasar, faktor patologis seperti adanya penyakit
tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor
sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.
Akibat salah satu faktor, adakalanya
manusia tidak dapat memenuhi nutrisi untuk tubuhnya secara sempurna. Salah
satunya adalah faktor fisiologis, sehingga diperlukan tindakan khusus untuk
membantu kondisi tersebut.
B. Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apa itu
pengertian nutrisi?
- Bagaimana anatomi dan fisiologi pencernaan?
- Apa saja faktor yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi?
- Masalah apa saja yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi?
- Bagaimana prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan nutrisi?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk
mengetahui standar kebutuhan nutrisi manusia
b. Untuk
mengetahui anatomi sistem pencernaan manusia
c. Untuk
mengetahui zat-zat nutrisi yang dibutuhkan manusia
d. Untuk mengetahui
cara memasukan nutrisi lewat oral
e. Untuk
mengetahui cara memasukan nutrisi lewat nasal
BAB II
PEMBAHASAN
A. NUTRISI
Nutrisi
adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari
makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Dalam penanganan
penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu
efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping
dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan
kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup.
Nutrien adalah zat
kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk
penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari beberapa, diantarannya:
- Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang
terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas :
- Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
- Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.
- Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi
dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan
materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total.
2. Protein
Protein sangat penting untuk
pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber protein
berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati.
Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis,
kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting
pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri
dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik.
Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi
protein :
- Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
- Protein menghasilkan jaringan baru.
- Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
- Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein 10-15%
atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang
dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam
lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari kebutuhan energi total. Fungsi
lemak :
- Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.
- Ikut serta membangun jaringan tubuh.
- Perlindungan.
- Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
- Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organik yang
tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses
metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar
yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang
larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).Berikut ini rincian dari beberapa
vitamin dan penting:
a)
Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan
daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang
kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan.
Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju,
dan hati.
b)
Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi
energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin
(salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin
B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan
sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan,
anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan
seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin
B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu
misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur,
dan susu.
c)
Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C
dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk
beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup
vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu
penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan
tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.
d) Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh
membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin
ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting
karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D
kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”).
Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak
diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak
mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada
suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa
menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan
tulang cacat.
5. Mineral dan
Air
Mineral merupakan unsur esensial
bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian sistem
cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan
dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat
mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
- Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
- Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
- Bahan dasar enzim dan protein.
- Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.
- Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum.
B. ANATOMI
SISTEM PENCERNAAN
f. Mulut
merupakan bagian awal dari saluran pencernaanyang terdiri atas dua bagian luar
(vestibula), yaitu ruang diantar gusi, gigi, bibir, dan pipi; serta bagian
dalam yang terdiri dari rongga mulut.
g. Faring
merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung,
mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian
atas yang berjalan hingga vertebrae servikal keenam. Faring langsung berhubungan
dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang ±20-25 cm
yang terletak di belakang trachea dan di depan tulang punggung, kemudian masuk
melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen dan
menyambung dengan lambung. Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan
makanan dari faring menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang
berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter. Dalam
keadaan normal sphincter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan
masuk ke dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke
oragan bagian atas, yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan
dengan kerja peristaltic.
h. Lambung
merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut
fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut antrum
pilorik). Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus melalui
orifisium kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung
terletak di bawah diafragma dan di depan pancreas.
i. Lambung
memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Fungsi
motoris adalah menampung makanan, mencegah makanan menjadi partikel kecil, dan
mencampurnya dengan asam lambung.
b. Fungsi
sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan lipase.
Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein
menjadi proteosa an peptone.
j. Usus Halus
terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus halus
merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan
hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula
jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai
pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan
meng absorpsi chime dari lambung. Zat makanan yang telah haluskan diabsorpsi di
dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium
dengan bantuan vitamin D; serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan
asam folat.
k. Usus Besar (kolon)
merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup ileokolik atau
ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus besar adalah
mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.
l. Hati
merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh.
m. Kantong
empedu merupakan sebuah kantong yang terletak di bawah kanan hati atau lekukan
permukaan bawah di pinggiran depan yang memiliki panjang 8 – 12 cm. Dengan
kapasitas 40 – 60 cm.
n. Pankreas merupakan
kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dengan memiliki panjang +
15 cm.
C. FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMENUHAN NUTRISI
o. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang
manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut
dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
p. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa
jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi gizi seseorang .
q. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau
pantangan terhadap makanan tertentu dapat mempengaruhi status gizi.
r. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap
suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga
tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
s. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi
perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang
tidak sedikit.
t. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan
metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini sehubungan dengan factor
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20
tahun energy basal relative konstan.
u. Jenis
kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada
laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita. Pada laki-laki kebutuhan 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9
kkal/kgBB/jam.
v. Tinggi dan
berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh
terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar
pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih
besar.
w. Status
kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda
yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau
karena efek samping obat.
x. Faktor
Psikologis serti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan
makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh
yang kuat.
y. Alkohol dan
Obat
Penggunaan alkohol dan obat yang
berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan
untuk alkohol daripada makanan. Alkohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ
gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan
zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan
mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine.
D. MASALAH
SEPUTAR KEBUTUHAN NUTRISI
z. Kekurangan
nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan
yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko
penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan
metabolisme.
Tanda klinis :
- Berat badan 10-20% dibawah normal
- Tinggi badan dibawah ideal
- Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
- Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
- Adanya penurunan albumin serum
- Adanya penurunan transferin
- Kemungkinan penyebab:
- Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi atau kanker
- Disfagia karena adanya kelainan persarafan
- Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
- Nafsu makan menurun
aa. Kelebihan
nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu
keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan
akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
- Berat badan lebih dari 10% berat ideal
- Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
- Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
- Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton
- Kemungkinan penyebab :
- Perubahan pola makan
- Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
-
Obesitas
Obesitas merupakan masalah
peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status
nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam
penggunaan kalori.
-
Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang
berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat
dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang
cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan
penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain-
lain.
E. PROSEDUR
PEMASANGAN NGT
- Pengertian
NGT adalah kependekan dari
Nasogastric tube. alat ini adalah alat yang digunakan untuk memasukkan nutsrisi
cair dengan selang plastik yang dipasang melalui hidung sampai lambung. Ukuran
NGT diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:
- Dewasa ukurannya 16-18 Fr
- Anak-anak ukurannya 12-14 Fr
- Bayi ukuran 6 Fr
- Indikasi pemasangan NGT
Indikasi pasien yang di pasang NGT
adalah diantaranya sebagai berikut:
- Pasien tidak sadar
- Pasien karena kesulitan menelan
- Pasien yang keracunan
- Pasien yang muntah darah
- Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut
- Tujuan Pemasangan NGT
Tujuan pemasangan NGT adalah sebagai
berikut:
- Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami kesulitan menelan
- Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar
- Untuk melakukan kumbang lambung pada pasien keracunan
- Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau pendarahan pada lambung
- Kontraindikasi pemasangan NGT
- Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus
- Pasien yang mengalami cidera serebrospinal
- Peralatan yang dipersiapkan diantaranya adalah:
NO
|
Alat
|
Gambar
|
1
|
Selang NGT sesuai ukuran
|
|
2
|
Handscoon
|
|
3
|
Handuk dan perlak
|
|
4
|
Bengkok
|
|
5
|
Plester dan Gunting
|
|
6
|
Pen light
|
|
7
|
Spuit 5cc, 10cc
|
|
8
|
Stetoskop
|
|
9
|
Vaselin
|
|
10
|
Tongue Spatel
|
|
- Prosedur Kerja:
NO
|
Prosedur
|
Gambar
|
1
|
Siapkan peralatan yang akan digunakan
|
|
2
|
Setelah
peralatan siap minta izin pada pasien untuk memasang NGT dan jelaskan pada
pasien atau keluarganya tujuan pemasangan NGT
|
|
3
|
Setelah
minta izin bawa peralatan di sebelah kanan pasien. Secara etika perawat saat memasang
NGT berda di sebelah kanan pasien
|
|
4
|
Pakai
handscoon kemudian posisikan pasien dengan kepala hiper ekstensi
|
|
5
|
Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan
kalau pasien muntah.
|
|
6
|
Letakkan
bengkok di dekat pasien
|
|
7
|
Ukur selang NGT mulai dari hidung ke telinga bagian
bawah, kemudian dari telinga tadi ke prosesus xipoidius setelah selesai
tandai selang dengan plaster untuk batas selang yang akan dimasukkan.
|
|
8
|
Masukkan selang dengan pelan2, jika sudah sampai
epiglotis suruh pasien untuk menelan dan posisikan kepala pasien fleksi,
setelah sampai batas plester cek apakah selang sudah benar-benar masuk dengan
pen light jika ternyata masih di mulut tarik kembali selang dan pasang lagi.
|
|
9
|
Jika sudah masuk cek lagi apakah selang benar-benar
masuk lambung atau trakea dengan memasukkan angin sekitar 5-10 cc dengan
spuit. Kemudian dengarkan dengan stetoskop, bila ada suara angin berarti
sudah benar masuk lambung. Kemuadian aspirasi kembali udara yang di masukkan
tadi
|
|
10
|
Jika sudah sampai lambung akan ada cairan lambung
yang teraspirasi
|
|
11
|
Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah
fiksasi lagi di leher. Jangan lupa mengklem ujung selang supaya udara tidak masuk
|
|
12
|
Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada
pasien atau keluarga.
|
|
Pemasangan NGT Pada Bayi
- Pengertian
Merupakan tindakan keperawaan yaitu
memasang NGT pada bayi yang mengalami gangguan nutrisi.
- Tujuan
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
bayi/anak
- Alat dan bahan
- Baki dan alas
- NGT sesuai kebutuhan (bayi no. 5-8 dan anak no. 10-14)
- Spuit 10-20 cc
- Serbet makan
- Kain alas
- Nierbeken
- Plester dan gunting
- Proseduur Kerja
- Jelaskan prosedur pada pasien/keluarga pasien
- Cuci tangan
- Pasang handscoon
- Anak diatur dalam posisi semi fowler. Pada anak yang gelisah bila tidak ada orang lain yang membantu pasang restrain, pada bayi di bedong
- Meletakkan kain alas di bawah kepala bayi/anak
- Serbet makan dipasang di atas dada. Nierbeken diletakkan disamping pipi
- Lubang hidung dibersihkan
- Mengukur panjang pipa yang akan di masukkan
- Memberi batas panjang pipa yang harus masuk
- Memasukkan pipa lambung ke dalam salah satu lubang hidung sampai batas yang telah ditentukan
- Memeriksa ketepatan pipa masuk ke dalam lambung dengan cara:
§ Menghisap
cairan lambung dengan spuit
§ Mendengarkan
melalui stetoskop sementara melalui pipa dimasukkan udara 2-3 cc dengan spuit
o Menambatkan
pipa lambung dengan plester
o Spuit
dipasang pada pangkal pipa kemudian udara di hisap kembali
o Rapikan alat
o Cuci tangan
o Dokumentasi
tindakan
F. PROSEDUR
PEMBERIAN NUTRISI
·
Pemberian Nutrisi Melalui Oral
Pemberian
nutrisi melalui oral merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi secara mandiri.
·
Alat dan Bahan
NO
|
Alat
|
Gambar
|
1
|
Piring
|
|
2
|
Sendok
|
|
3
|
Garpu
|
|
4
|
Gelas
|
|
5
|
Serbet
|
|
6
|
Mangkuk Cuci Tangan
|
|
7
|
Pengalas
|
|
8
|
Jenis Diet
|
|
9
|
Sedotan
|
|
·
Prosedur Kerja
No
|
Prosedur
|
Gambar
|
1
|
Cuci tangan
|
|
2
|
Jelaskan
pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
|
|
3
|
Atur posisi depan
senyaman mungkin
|
|
4
|
Pasang pengalas
|
|
5
|
Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum makan
|
|
6
|
Bantu untuk melakukan makan dengan menyuapkan
makanan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan
|
|
7
|
Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan
anjurkan duduk sebentar
|
|
8
|
Catat hasil respon pasien
|
|
9
|
Cuci tangan
|
|
·
Pemberian Nutrisi Melalui Lambung (NGT)
Pemberian
nutrisi melalui NGT atau lambung merupakan tindakan pada pasien yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral.
·
Alat dan Bahan
NO
|
Alat
|
Gambar
|
1
|
Selang NGT
|
|
2
|
Spuit 5 cc, 10 cc
|
|
3
|
Pengalas
|
|
4
|
Bengkok
|
|
5
|
Plester dan Gunting
|
|
6
|
Makanan Cair
|
|
7
|
Air matang
|
|
8
|
Obat
|
|
9
|
Stetoskop
|
|
10
|
Klem Pean
|
|
11
|
Kom Berisi Air
|
|
12
|
Vaselin
|
|
·
Prosedur Kerja
NO
|
Prosedur
|
Gambar
|
1
|
Cuci tangan
|
|
2
|
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
|
|
3
|
Atur posisi semi fowler pada pasien
|
|
4
|
Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas di daerah dada
|
|
5
|
Letakkan bengkok di dekat pasien
|
|
6
|
Pada awalnya, masukan air matang 15 cc melalui pinggirnya
|
|
7
|
Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia. Setelah itu. Bila
ada obat maka masukkan, kemudian beri minum. Lalu selang NGT di klem.
|
|
8
|
Catat hasil atau respons pasien selama pemberian makan
|
|
9
|
Cuci tangan
|
|
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat
dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika terjadi keseimbangan dengan
aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi organ
tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan
pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia,
maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
B.
SARAN
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap
individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan
kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi seimbang
dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut
harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa
terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Aya, Makoto. Nutrisi Substansi Organik yang Dibutuhkan dari Sistem Tubuh. Diakses pada 3 Nov 2016. http://www.ilmukesehatan.com/494/nutrisi-substansi-organik-yang-dibutuhkan-dari-sistem-tubuh.html
Hidayat, AAA, Uliyah, Musriful.
2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika
Komentar
Posting Komentar